Total Tayangan Laman

Senin, 06 Februari 2012

Gowes ke Pancor, Pasca Longsor.

Sabtu pagi 4 Februari 2012, empat goweser OCP yang terdiri dari Agus Mei S, Febry, Efendi Sudarmanto, dan saya (Restu BS) kembali mengunjungi Pancor yang beberapa hari lalu tersiar kabar terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor.




Ganasnya arus sungai Pancar Glagas yang menggerus ruas jalan aspal sepanjang kurang lebih 100 meter mengakibatkan lumpuhnya jalur tranportasi dari Pakuniran menuju tiga desa lainnya, yaitu desa Ranon, Gunggungan Kidul dan desa Patemon Kulon

Terpaksa cari jalan alternatif untuk mencapai Pancor. Wargapun harus merelakan sawahnya dijadikan jalur alternatif demi kepentingan bersama. Kalo begini bukan orang naik sepeda namanya, tapi sepeda naik orang hehehe....
Diperparah lagi dengan hujan yang terus menerus, semakin memperburuk keadaan jalur darurat ini.




Setelah melewati jalur darurat, perjalanan gowes lanjut menuju target lokasi yang masuk dalam wilayah desa Gunggungan Kidul. Meski jarak yang tertulis di papan penunjuk lokasi cuma 4 km, tapi kontur yang menanjak benar-benar menguras energi dan stamina.


Mas Nasrudin, guide kami menuju Pancor adalah salah satu warga sekitar yang baru saja kami kenal, dengan sukarela meng-guide tanpa pamrih hingga mencapai tujuan.


Ini adalah lokasi beberapa rumah dan jembatan yang dulu pernah kami kunjungi. Tapi sekarang semuanya lenyap tak berbekas dan berganti dengan tumpukan batu dan tanah. Nampak beberapa murid SD Gunggungan Kidul sedang bergotong royong membuat jalan dari tumpukan batu kali. Kondisi yang sangat memprihatinkan tidak menyurutkan semangat belajar mereka agar tetap bisa bersekolah.


Hiking menjadi lanjutan dari biking alias gowes karena lokasi air terjun harus ditempuh melalui lereng bukit Srandil desa Gunggungan Kidul dusun Pancor. Hufft....cukup melelahkan juga!!



Ini dia sang air terjun Pancor Mas.
Air terjun ini memiliki beberapa tingkatan jika dilihat dari jauh.
Gambar diatas ketinggiannya kurang lebih 50 meter, adalah tingkatan kedua dari bawah.
Debit air yang tinggi dan tiupan angin yang begitu kencang ketika berada di bawah air terjun membuat kami tidak berani mengeluarkan kamera dan mengabadikan gambar dari bawah.



Posted by: OCPblog.

10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Ditunggu ekspedisi tempat yang lain.......

    BalasHapus
  3. pancor di selatan pakuniran , jika musim hujan ada 6 air terjun yang bisa kita nikmati di sana...

    BalasHapus
  4. Kira" berapa KM dari Perum PJB??
    Bisa di jangkau spda motor nggak??
    Terima kasih
    YVC-YC

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agak jauh mas keselatan mentok, sepedaan bisa, tapi ga bisa langung ke lokasi, harus dititipin ke rumah warga, dan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 1 jam, sumpah bagus ni air terjun, jarang terjamah anak2 Alay, jadi bener2 masih Pure n fresh,

      Hapus